Ali sadikin biography

Ali Sadikin

Ali Sadikin (lahir di Sumedang, Jawa Barat pada 7 Julai 1927 dan meninggal dunia di Singapura pada 20 Mei 2008)[1] Beliau adalah seorang Leftenan Jenderal dalam pasukan Korps Komando Angkatan Laut dan dilantik oleh Presiden IndonesiaSoekarno menjadi Gabenor DKI Jakarta pada tahun 1966.

Beliau pernah menjadi Timbalan Ketua Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang disempurnakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Ali Sadikin menjadi gabenor terkenal kerana usahanya memperjuangkan nasib rakyat marhain.Oleh itu penduduk Indonesia memanggilnya Bang Ali sementara istrinya, Ny. Nani Sadikin, seorang doktor gigi, disapa Mpok Nani.

Gabenor Jakarta

[sunting | sunting sumber]

Ali Sadikin adalah gabenor DKI Jakarta yang diiktiraf berjaya membangunkan kota raya Jakarta menjadi sebuah kota metropolitan yang moden. Antaranya ialah Taman Ismail Marzuki, Kebun Binatang Ragunan, Projek Senen, Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ria Monas, Tama

Ali Sadikin

Indonesian politician and military officer (1926–2008)

In this Indonesian name, there is no family name nor a patronymic, and the person should be referred to by the given name, Ali.

Ali Sadikin (7 July 1926 – 20 May 2008) was an Indonesian politician who served as the fourth governor of Jakarta from 1966 until 1977. Prior to becoming governor, he served as Minister of Transportation from 1963 until 1966 and Coordinating Minister for Marine Affairs from 1964 until 1966. He also served as Chairman of the Football Association of Indonesia from 1977 until 1981. Born to parents of ethnic-Sundanese descent, Ali attended the Semarang Shipping Science Polytechnic during the Japanese occupation period. During the Indonesian National Revolution, he joined the People's Security Agency Navy, the predecessor to the Indonesian Navy, and fought against the Dutch during Operation Product and Operation Kraai. Following the end of the national revolution, Ali remained in the navy and fought against the Permesta rebel movement in the late 1950s.

In 1963, he was appointed Mini

Ali Sadikin (lahir di Sumedang, Jawa Barat, 7 Juli 1927 – meninggal di Singapura, 20 Mei 2008 pada umur 82 tahun) adalah seorang letnan jenderal KKO-AL (Korps Komando Angkatan Laut) yang ditunjuk oleh Presiden Soekarno menjadi Gubernur Jakarta pada tahun 1966. Sebelumnya, ia pernah menjabat sebagai Deputi Kepala Staf Angkatan Laut, Menteri Perhubungan Laut Kabinet Kerja, Menteri Koordinator Kompartemen Maritim/Menteri Perhubungan Laut Kabinet Dwikora dan Kabinet Dwikora yang disempurnakan di bawah pimpinan Presiden Soekarno. Ali Sadikin menjadi gubernur yang sangat merakyat dan dicintai rakyatnya. Karena itu ia disapa akrab oleh penduduk kota Jakarta dengan panggilan Bang Ali sementara istrinya, Ny. Nani Sadikin, seorang dokter gigi, disapa Mpok Nani.

Hari pertama memimpin Jakarta, bang Ali dapat masukan budget anggaran belanja 66 juta rupiah setahun. 1/3 hasil pungutan daerah dan 2/3nya subsidi.Masya Allah ‘ pikir Bang Ali. Bagaimana mungkin saya melakukan pelayanan dan pembangunan. Ketika melihat kecil anggaran.Jakarta saat itu adalah. Ada 3,6 juta warga, yg jumlah

Copyright ©hayduty.pages.dev 2025